MAKALAH KARBOHIDRAT, NUKLEOTIDA, ASAM NUKLEAT DAN LIPIDA









KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “ Karbohidrat, nukleotida, asam nukleat dan lipida” tepat pada waktunya.
 Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat tantangan dan teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua  pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
 Penulis berharap setelah menyusun makalah ini pengetahuan serta  pemahaman baik penulis maupun pembaca akan lebih berkembang. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk membangun guna perbaikan dan penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan memenuhi harapan  pembaca.



Makassar 19 Oktober 2016



                                                                                                                                                           Penyusun




DAFTAR ISI
Halaman
SAMPULi
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISIiii
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ……….……………………………………………………………………..
I.2. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………
I.3. Tujuan Penulisan Makalah …………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Karbohidrat
II.2 Nukleotida
II.3 Asam Nukleat
II.4 Lipida
BAB III PENUTUP
III.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Komponen sel makhluk hdup terdiri atas bermacam-macam molekul. Berdasarkan atas ukurannya, secara umum molekul yang ada didalam sel makhluk idup dibedakan atas dua kelompok yaitu molekul kecil dan makromolekul.  Berdasarkan jenis senyawa anorganik dan organik yang terkandung dalam sel sangat beragam. Sebagian dari senyawa-senyawa tersebut merupakan bahan baku untuk sintesis untuk senyawa lainnya atau digunakan dalam metabolisme tumbuhan yang diterimanya  dari sel-sel tetangganya atau diterima dari jaringan pembuluh. Senyawa-senyawa bahan baku ini umunya adalah senyawa anorganik sederhana dengan berat molekul kecil.
Molekul-molekul kecil mempunyai berat molekul kurang dari 1000, misalnya nukleotida (ATP) dan monosakarida (glukosa). Makromolekul mempunyai berat yang sangat tinggi antara 104 sampai 1012, misalnya protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Makromolekul mempunyai peranan khusus dan sangat penting bagi makhluk hidup, sifat-sifat genetik makhluk hidup tersimpan dalam molekul karbohidrat dan juga merupakan penyusun dindng sel tanaman dan jasad renik.
Senyawa lain yang terdapat dalam sel adalah senyawa-senyawa antara dari rangkaian reaksi biokimia yang berlagsung di dalam sel. Senyawa antara ini tidak akan terakumulasi di dalam sel, kecuali jika terjadi gangguan terhadap peran enzim-enzim yang terlibat dalam rangkaian reaksi biokimia tersebut.
Sel-sel makromelokul terbentuk melalui rangkaian molekul-molekul relatif kecil, membentuk suatu rantai yang dinamakan polimer. Molekul-molekul penyusun polimer harus merupakan sub unit yang sama atau meyerupai. Setiap molekul penyusun polimer dinamakan monomer.
Senyawa-senyawa penyusun bagian-bagian sel, misalnya dinding sel, membran, organel, dan inti sel, umumnya merupakan senyawa organik berukuran molekul besar. Senyawa organik penyusun sel secara garis besar dapat dikelompokkkan atas  kelompok utama yakni karbohidrat, asam nukleat dan lipida.

I.2  Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalh ini adalah :
1.    Apa yang dimaksud dengan karbohidrat, nukleotida, asam nukleat dan lipida
2.    Bagaimana jenis-jenis karbohidrat, nukleotida, asam nukleat dan lipida
3.    Bagaimana proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat, nukleotida, asam nukleat dan lipida
4.    Sebutkan manfaat karbohidrat, nukleotida, asam nukleat dan lipida
5.    Bagaimana kelebihan dan kekurangan karbohidrat, nukleotida, asam nukleat dan lipida


I.3  Tujuan Penulisan Makalah
     Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang karbohidrat, nukleotida, asam nukleat dan lipida dalam reaksi biokimianya serta manfaat yang diberikan terhadap tubuh.





           





BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Karbohidrat
II.1.1  Pengertian  Karbohidrat
Karbohidrat (‘hidrat dari karbon’, hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sakcharon, berarti “gula”) adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi.  
Karbohidrat atau sakarida adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau senyawa yang dihidrolisis dari keduanya. Unsur utama penyusun karbohidrat adalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik lain yang menggunakan energi matahari untuk melakukan pembentukan karbohidrat.
Karbohidrat yang terdapat dalam bentuk pati dan gula ber, fungsi sebagai bagian utama energi yang dikomsumsi oleh kebanyakan organisme di muka bumi ini. Jumlah atom hidrogen dan oksigen memiliki perbandingan 2:1 seperti molekul air, misalnya glukosa 12:6 atau 2:1; sukrosa 22:11 atau 2:1. Karena perbandingan tersebut orang dulunya menduga karbohidrat merupakan penggabungan dari “karbon’ dan “hidrat’ atau air” sehingga molekul in disebut karbohidrat. Walaupun penamaan ini tidak tepat, molekul ini tetap dinamakan karbohidrat hingga sekarang.
II.1.2  Jenis-Jenis Karbohidrat
Dalam alam, karbohidrat terdapat sebagai monosakarida (gula individual atau sederhana), oligosakarida, dan polisakarida. Oligosakarida umumnya didefinisikan sebagai suatu molekul yang mengandung dua hingga sepuluh unit monosakarida, beberapa diantaranya mempunyai berat molekul beberapa juta. Dalam konteks ketiga klasifikasi inilah disajikan subjek karbohidrat yang luas.



a.  Monosakarida
Karbohidrat sederhana adalah monosakarida, senyawa dengan satu unit aldehid atau keton tunggal dan banyak hidroksil yang memiliki formula empirik (CH2O)n. Monosakarida yang ada di alam jumlah n antara 3 sampai 7. Kebanyakan monosakarida mempunyai satu kelompok hidroksil pada setiap atom karbon kecuali untuk satu karbon yang mempunyai satu oksigen karbonil (aldehid atau keton). Terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. berikut macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda : triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa : Sedoheptulosa
b.  Disakarida
Senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
hidrolisis : terdiri dari 2 monosakarida al
sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)
maltosa : 2 glukosa (C 1-4)
trehalosa 2 glukosa (C1-1)
Laktosa : glukosa + galaktosa (C1-4)
c.  Oligosakarida
 Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida,misalnya maltotriosa
d.  Polisakarida
 Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.
Macam-macam polisarida :
1. Amilum/tepung
Rantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan Amilosa (15 – 20%) : helix, tidak bercabang
 Amilopektin (80 – 85%) : bercabang
 Terdiri dari 24 – 30 residu glukosa,
 Simpanan karbohidrat pada tumbuhan,
 Tes Iod : biru
 ikatan C1-4 : lurus
 ikatan C1-6 : titik percabangan
2. Glikogen
 Simpanan polisakarida binatang
 Glukosan (rantai a) - Rantai cabang banyak
 Iod tes : merah
3. Inulin
 pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu,
 Fruktosan
 Larut air hangat
 Dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
 Tes Iod negatif
4. Dekstrin dari hidrolisis pati
5. Selulosa (serat tumbuhan)
 Konstituen utama framework tumbuhan
 tidak larut air - terdiri dari unit b
 Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada) - Usus ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa dapat sebagai sumber karbohidrat.
6. Khitin
 polisakarida invertebrata
7. Glikosaminoglikan
 karbohidrat kompleks
 merupakan (+asam uronat, amina)
 penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
 Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat
8. Glikoprotein
 Terdapat di cairan tubuh dan jaringan
 terdapat di membran sel
 merupakan Protein + karbohidrat klik sini Sumber TERKAIT
Gula menunjukkan berbagai isomer. Stereoisomer : senyawa dengan struktur formula sama tapi beda konfigurasi ruangnya
 - Isomer D,L
 - Cincin piranosa, furanosa
 - Anomer a, b
 - epimer (glukosa, galaktosa, manosa)
 - Isomer aldosa, ketosa
II.1.3  Anabolisme dan Katabolisme Karbohidrat
1.    Katabolisme Karbohidrat
a. Respirasi Aerob
Respirasi bertujuan menghasilkan energi dari sumber nutrisi yang dimiliki. Semua makhluk hidup melakukan respirasi dan tidak hanya berupa pengambilan udara secara langsung. Respirasi dalam kaitannya dengan pembentukan energi dilakukan di dalam sel. Oleh karena itu, prosesnya dinamakan respirasi sel. Organel sel yang berfungsi dalam menjalankan tugas pembentukan energi ini adalah mitokondria.
Proses respirasi erat kaitannya dengan pembakaran bahan bakar berupa makanan menjadi energi. Kondisi optimal akan tercapai dalam kondisi aerob (ada oksigen). Pembentukan energi siap pakai akan melalui beberapa tahap reaksi dalam sistem respirasi sel pada mitokondria. Menurut Campbell, reaksi-reaksi tersebut, yaitu:
1) glikolisis, yakni proses pemecahan glukosa menjadi asam piruvat;
2) dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, yakni perombakan asam piruvat menjadi asetil Co-A;
3) daur asam sitrat, yakni siklus perombakan asetil Ko-A menjadi akseptor elektron dan terjadi pelepasan sumber energi;
4) transfer elektron, yakni mekanisme pembentukan energi terbesar dalam proses respirasi sel yang menghasilkan produk sampingan berupa air.
b. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob dikenal juga dengan istilah fermentasi. Fermentasi adalah perubahan glukosa secara anaerob yang meliputi glikolisis dan pembentukan NAD. Fermentasi menghasilkan energi yang relatif kecil dari glukosa. Glikolisis berlangsung dengan baik pada kondisi tanpa oksigen. Fermentasi dibedakan menjadi dua tipe reaksi, yakni fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat.
Fermentasi alkohol maupun fermentasi asam laktat diawali dengan proses glikolisis. Pada glikolisis, diperoleh 2 NADH + H+ + 2 ATP + asam piruvat. Pada reaksi aerob, hidrogen dari NADH akan bereaksi dengan O2 pada transfer elektron. Pada reaksi anaerob, ada akseptor hidrogen permanen berupa asetildehida atau asam piruvat.
2.    Anabolisme Karbohidrat
Anabolisme merupakan proses penyusunan zat dari senyawa sederhana menjadi senyawa yang kompleks. Proses tersebut berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Anabolisme merupakan kebalikan dari katabolisme. Proses anabolisme memerlukan energi, baik energi panas, cahaya, atau energi kimia. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya disebut fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia disebut kemosintesis.
II.1.4  Manfaat Karbohidrat
Karbohidrat dalam metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan menyediakan energi untuk proses metabolik lain. Dalam peran ini karbohidrat di pegunakan oleh sel terutama dalam bentuk glukosa. 3 monosakarida utama yang di hasilkan dari proses pencernaan adalah glukosa fruktosa dan galaktosa.
II.1.5  Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat
Jika kelebihan karbohidrat dapat mengakibatkan diabetes, memicu penyakit jantung, mengganggu proses metabolisme tubuh dan kekurangan karbohidrat bisa menyebabkan kerusakan jaringan, kekuran glukosa dalam darah serta marasmus.

II.2 Nukleotida
II.2.1  Pengertian  Nukleotida
Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida terdiri atas pentosa (deoksiribosa atau ribosa) yang mengikat suatu basa (deriva purin atau pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein, asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin. Bagan dibawah ini akan memperjelas hasil hidrolisis suatu nukleprotein.
Pentosa yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang

berasal dari RNA ialah ribosa. Adapun basa purin dan basa pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin, guanin, sitosin, dan timin. Dari RNA akan diperoleh adenin, guanin, sitosin dan urasil.
Urasil terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam dan bentuk enol atau laktim. Pada pH cairan tubuh, terutama urasil
terdapat dalam bentuk keto. Nukleosida terbentuk dari basa purin atau pirimidin dengan ribosa atau deoksiribosa. Basa purin atau pirimidin terikat pada pentosa oleh ikatan glikosidik, yaitu pada atom karbon nomor 1. Guanosin adalah suatu nukleosida yang terbentuk dari guanin dengan ribosa.
II.2.2  Jenis-Jenis  Nukleotida
Ketika nukleotida diolimerisasikan, atau bergabung bersama-sama, mereka membentuk asam nukleat, seperti DNA dan RNA. Setiap fosfat nukleotida yang telah bergabung dengan gula lain, membentuk tulang punggung gula-fosfat dengan basa nitrogen menggantung disamping. Sebuah nukleosida adalah bagian dari nukleotida yang terbuat dari gula dan basa, jadi kita bisa berbicara tentang nukleotida sebaga nukleosidaa ditambah fosfat.
1. Sebuah monofosfat nukleosida adalah nukleotida yang mencakup satu fosfat.
2.    Sebuah difosfat nukleosida adalah nukleotida yang mencakup dua fosfat.
3.    Sebuah trifosfat nukleosida adalah nukleotida yang mencakup tiga fosfat.
Nukleotida dapat siklik (seperti siklik AMP), yang berarti bahwa alih-alih satu ikatan antara fosfat dan gula, fosfat terikat pada gula di dua tempat. Pikirkan memegang kedua tangan seorang teman, dari atas, lengan dan lengan teman Anda terlihat seperti lingkaran.

II.2.3  Biosintesis Nukleotida
Perannya diantaranya membentuk DNA dan RNA. Membentuk UDP glukosa membentuk ATP dan GTP membentuk NAD, FAD dan membentuk cAMP. Nukleosida diantaranya adalah purin atau pirimidin yang terikat dengan pentosa. Sedangkan nukleotida adalah ester fosfat dari nukleosida. Basa purin pertama yaitu adenin dan guanin. Cincin purin diantaranya adalah glycin glutamin aspartat. Cincin pirimidin diantarany adalah aspartat dan carbomoilfosfat.  dalam biosintesis nukleotida ada 2 jalur. Yaitu
 a. jalur de novo Nukleus fosfat yang menyusun purin dan pirimidin berasal dari PRPP. Nah PRPP ini sendiri dari Ribosa 5 fosfat + ATP. Ribosa 5 fosfat berasal dari HMP shunt. PRPP ini sendiri akan diubah menjadi fosfo ribosil 1 amin. Dengan enzim amidofosforibosil transferase dengan bantuan glutamin sebagai pendonor NH3. Lalu melewati 10 rangakaian reaksi akan membentuk IMP. IMP ini sendiri akan membentuk adenilosuksinat dan xantilat. Nah adenilosuksinat akan membentuk AMP sedangkan xantilat akan membentuk GMP.
b.
jalur salvage pathway (recycling) nah disini PRPP akan diubah menjadi purin-ribonukleotida. Contohnya Adenin + PRPP jadi adenilat + Ppi. 
 II.2.4  Manfaat Nukleotida
Nukleotida memiliki banyak fungsi dalam sel. Salah satu yang paling terkenal adalah fungsi mereka dalam asam nukleat: mereka membuat DNA, yang menyimpan informasi. Demikian juga, mereka membuat RNA, yang dapat membawa informasi atau dapat bertindak sebagai enzim.
Ketika asam nukleat yang dibuat, mereka harus dirakit dari bahan bangunan masing-masing. Bahan-bahan awal adalah trifosfat nukleosida. Dua fosfat dihapus sebagai nukleotida ditambahkan, energi dalam ikatan mereka diperlukan untuk melakukan pekerjaan melampirkan nukleotida baru.
Trifosfat nukleosida lain yang terkenal adalah ATP, atau adenosin trifosfat. Dalam respirasi sel, energi dari metabolisme makanan digunakan untuk melampirkan fosfat ketiga. Dengan cara ini, energi disimpan, seperti baterai, sampai diperlukan. Sebuah enzim dapat menghapus fosfat, dan menggunakan energi yang dihasilkan untuk menyalakan sebuah tindakan kecil dalam sel.
Beberapa nukleotida yang terlibat dalam komunikasi dalam sel, seperti siklik AMP, atau sebagai kofaktor untuk membantu kerja enzim, seperti koenzim A. Molekul-molekul ini dapat termasuk komponen lain selain standar dasar, gula, dan fosfat.

II.3 Asam Nukleat
II.3.1  Pengertian  Asam Nukleat
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA).
Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin dan timin. Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein.
II.1.2 Jenis-Jenis Asam Nukleat
Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara protein dan asam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakanpolimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai pembawa energy.

II.4 Lipida
II.4.1  Pengertian  Lipida
Lipid adalah sekelompok senyawa non heterogen yang meliputi asam lemak dan turunannya, lemak netral (trigliserida), fosfolipid serta sterol. Sifat umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non polar. Persentase lemak cenderung bertambah pada bagian pinggul abdomen dan paha seiiring dengan bertambahnya usia.
 Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid, malam (wax), dan senyawa-senyawa lain yang terkait. Sifat umum lipid antara lain tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut non polar seperti misalnya eter dan kloroform. Lipid merupakan salah satu zat yang kaya akan energi yang penting dan dipergunakan dalam metabolisme tubuh12.
Lipid mempunyai fungsi sebagai penghasil panas tubuh, pembentukan dari dinding sel12, pelindung organ tubuh, sumber asam lemak esensial, transporter vitamin larut lemak, dan sebagai pelumas. Lemak yang beredar dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati. Lemak disimpan di dalam jaringan adiposa, yang berfungsi sebagai insulator panas di jaringan subkutan.

II.4.2  Jenis-Jenis Lipida
Berdasarkan hasil hidrolisisnya lipid digolongkan menjadi lipid sederhana, lipid majemuk dan sterol.
1. Lipid Sederhana
Lemak dan minyak merupakan lipid sederhana yang terdiri atas trigliserida campuran dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Lemak tersimpan diseluruh tubuh tetapi jumlahnya paling banyak terdapat pada jaringan adipose. Secara kimiawi lemak disebut sebagai trigliserida, yaitu senyawa yang terbentuk dari gliserol dan asam lemak.
2. Lipid majemuk
Hasil hidrolisis dari lipid majemuk adalah gliserol, asam lemak dan zat lain. Lipid kompleks dikelompokan menjadi dua, yaitu fosfolipida dan glikolipida. Fosfolipid merupakan senyawa yang akan menghasilkan gliserol, asam lemak, asam fosfat dan senyawa nitrogen apabila dihidrolisis. Sedangkan glikolipida merupakan senyawa lipid yang mengandung karbohidrat.
3. Sterol
Sterol merupakan senyawa yang dapat dipisahkan dari lemak setelah dilakukan penyabunan. Sterol yang terdapat dalam minyak terdiri dari kolesterol dan fitosterol. Kolesterol merupakan komponen utama untuk menyusun batu empedu. Kloesterol ini berfungsi untuk pembentukan hormone seks steroid, vitamin D serta membantu proses absorbs asam lemak pada usus. Kelebihan kolesterol dalam tubuh dapat beresiko menderita penyakit jantung koroner.
4. Trigliserida
Trigliserida merupakan salah satu lemak yang dapat diserap oleh tubuh setelah mengalami hidrolisis. Pada jaringan lemak, otot dan darah trigliserida akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase dan sisa dari hidrolisis tersebut kemudian dimetabolisme menjadi LDL. Kolesterol yang terkandung dalam LDL akan ditangkap oleh reseptor yang berada di jaringan perifer sehingga LDL ini sering disebut kolesterol jahat. Tertimbunnya kolesterol jahat di perifer tersebut akan diangkut oleh HDL keluar melalui saluran empedu sehingga sering d isebut dengan HDL9.
II.4.2  Biokimia Lipida
   Lipit berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi 2 kelompok utama,yaitu lipid yang dapat disaponifikasi (saponifikasi lipids) dan lipit yang tidak dapat disaponifikasi (nonsaponificable lipids).Golongan lipid pertama dapat dihidrolisis dengan alkali dan panas,sehingga terbentuk garam asam-asam lemak dan komponen molekul lainnya.
   Penggolongan lipid yang lain berdasarkan strukturnya,yaitu lipid sederhana,lipid majemuk an kelompok lipid turunan.Lipid sederhana atau homolipid merupakan lipid bentuk ester yang mengandung C,H & K.Beberapa contoh lipid sedrhana adalah lemak,ester lemak,gliserol,lilin dan lain-lain.Lipid majemuk merupakan senyawa yang mengandung bahan-bahan lain selain alkohol dan asam lemak.Beberapa senyawa yang tergolong lipid majemuk adalah :Fosfoasilgliserol,Sfngmielin,Gangliosida, dan Serebrosida.
   Lipid turunan merupakan senyawa-senyawa lipid yang tidak dimasukkan dalam kedua kelompok lipid di atas. Atau kelompok lipid yang berasal dari hidrolisis lipid sederhana dan atau lipid majemuk.   


                                                  







BAB III
KESIMPULAN

Karbohidrat atau sakarida adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau senyawa yang dihidrolisis dari keduanya. Adapun jenis-jenis karbohidrat antara lain :
Monosakarida, Disakarida, Oligosakarida, Polisakarida





















DAFTAR PUSTAKA

Hamid Abdul.2005.Biokimia.Alfa Beta.Bandung.
Lakitan Benyamin.2015.Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.Rajawali Press.Jakarta.
Pujiadi,Anna.1994.Dasar-Dasar Biokimia.Universitas Indonesia.Jakarta.
Robinsson, Trevor. 1995.Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi.ITB press.Bandung


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.