Tugas

KARBOHIDRAT, NUKLEOTIDA, ASAM NUKLEAT DAN LIPIDA
ANGGOTA
KELOMPOK IV
1. OKTAVIANTI PAMMASANGAN
|
NH0515056
|
2. OLIVIA RANDANANT T,
|
NH0515057
|
3. PERAWATI
|
NH0515058
|
4. RAHAYU
|
NH0515060
|
5. RAMDAN EKA SAPUTRA
|
NH0515061
|
6. RATNAWATI
|
NH0515062
|
7. RATNAWATI
|
NH0515063
|
8. RESKI SEBON
|
NH0515064
|
9. RETNO DYAH PUSPITARINI
|
NH0515065
|
10. RINI TRISMIATI
|
NH0515066
|
11. RISKA
|
NH0515067
|
12. RISMA
|
NH0515068
|
13. ROMIATI
|
NH0515069
|
14. ROSNAWATI
|
NH0515070
|
15. RUSFAWATI RUSTAM
|
NH0515071
|
16. SABIR
|
NH0515072
|
17. SALBIA
|
NH0515073
|
18. SAYANG INDRAHAYU
|
NH0515074
|
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang
berjudul “ Karbohidrat, nukleotida, asam nukleat dan lipida” tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat
tantangan dan teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis berharap setelah menyusun makalah ini
pengetahuan serta pemahaman baik penulis maupun pembaca akan lebih
berkembang. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Penulis mengharapkan kritik dan saran
untuk membangun guna perbaikan dan penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan memenuhi harapan pembaca.
Makassar 19 Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ……….……………………………………………………………………..
I.2. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………
I.3. Tujuan Penulisan Makalah …………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Karbohidrat
II.2 Nukleotida
II.3 Asam Nukleat
II.4 Lipida
BAB III PENUTUP
III.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Komponen sel makhluk hdup terdiri atas bermacam-macam molekul. Berdasarkan
atas ukurannya, secara umum molekul yang ada didalam sel makhluk idup dibedakan
atas dua kelompok yaitu molekul kecil dan makromolekul. Berdasarkan jenis senyawa anorganik dan organik
yang terkandung dalam sel sangat beragam. Sebagian dari senyawa-senyawa
tersebut merupakan bahan baku untuk sintesis untuk senyawa lainnya atau
digunakan dalam metabolisme tumbuhan yang diterimanya dari sel-sel tetangganya atau diterima dari
jaringan pembuluh. Senyawa-senyawa bahan baku ini umunya adalah senyawa
anorganik sederhana dengan berat molekul kecil.
Molekul-molekul kecil mempunyai berat molekul kurang dari 1000, misalnya
nukleotida (ATP) dan monosakarida (glukosa). Makromolekul mempunyai berat yang
sangat tinggi antara 104 sampai 1012, misalnya protein, asam nukleat,
karbohidrat, dan lipid. Makromolekul mempunyai peranan khusus dan sangat
penting bagi makhluk hidup, sifat-sifat genetik makhluk hidup tersimpan dalam
molekul karbohidrat dan juga merupakan penyusun dindng sel tanaman dan jasad
renik.
Senyawa lain yang terdapat dalam sel adalah senyawa-senyawa antara dari
rangkaian reaksi biokimia yang berlagsung di dalam sel. Senyawa antara ini
tidak akan terakumulasi di dalam sel, kecuali jika terjadi gangguan terhadap
peran enzim-enzim yang terlibat dalam rangkaian reaksi biokimia tersebut.
Sel-sel makromelokul terbentuk melalui rangkaian molekul-molekul relatif
kecil, membentuk suatu rantai yang dinamakan polimer. Molekul-molekul penyusun
polimer harus merupakan sub unit yang sama atau meyerupai. Setiap molekul
penyusun polimer dinamakan monomer.
Senyawa-senyawa penyusun bagian-bagian sel, misalnya dinding sel, membran,
organel, dan inti sel, umumnya merupakan senyawa organik berukuran molekul
besar. Senyawa organik penyusun sel secara garis besar dapat dikelompokkkan
atas kelompok utama yakni karbohidrat,
asam nukleat dan lipida.
I.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
dalam penulisan makalh ini adalah :
1.
Apa yang dimaksud dengan karbohidrat, nukleotida, asam
nukleat dan lipida
2.
Bagaimana jenis-jenis karbohidrat, nukleotida, asam
nukleat dan lipida
3.
Bagaimana proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat,
nukleotida, asam nukleat dan lipida
4.
Sebutkan manfaat karbohidrat, nukleotida, asam nukleat
dan lipida
5.
Bagaimana kelebihan dan kekurangan karbohidrat,
nukleotida, asam nukleat dan lipida
I.3 Tujuan
Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui tentang karbohidrat, nukleotida, asam
nukleat dan lipida dalam reaksi biokimianya serta manfaat yang diberikan
terhadap tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Karbohidrat
II.1.1 Pengertian
Karbohidrat
Karbohidrat (‘hidrat dari karbon’,
hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον,
sakcharon, berarti “gula”) adalah segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah di bumi.
Karbohidrat atau sakarida adalah
polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau senyawa yang dihidrolisis
dari keduanya. Unsur utama penyusun karbohidrat adalah karbon, hidrogen, dan
oksigen. Karbohidrat merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme
fotosintetik lain yang menggunakan energi matahari untuk melakukan pembentukan
karbohidrat.
Karbohidrat yang terdapat dalam
bentuk pati dan gula ber, fungsi sebagai bagian utama energi yang dikomsumsi
oleh kebanyakan organisme di muka bumi ini. Jumlah atom hidrogen dan oksigen
memiliki perbandingan 2:1 seperti molekul air, misalnya glukosa 12:6 atau 2:1;
sukrosa 22:11 atau 2:1. Karena perbandingan tersebut orang dulunya menduga
karbohidrat merupakan penggabungan dari “karbon’ dan “hidrat’ atau air”
sehingga molekul in disebut karbohidrat. Walaupun penamaan ini tidak tepat,
molekul ini tetap dinamakan karbohidrat hingga sekarang.
II.1.2 Jenis-Jenis Karbohidrat
Dalam alam, karbohidrat terdapat
sebagai monosakarida (gula individual atau sederhana), oligosakarida, dan
polisakarida. Oligosakarida umumnya didefinisikan sebagai suatu molekul yang
mengandung dua hingga sepuluh unit monosakarida, beberapa diantaranya mempunyai
berat molekul beberapa juta. Dalam konteks ketiga klasifikasi inilah disajikan
subjek karbohidrat yang luas.
a.
Monosakarida
Karbohidrat sederhana adalah
monosakarida, senyawa dengan satu unit aldehid atau keton tunggal dan banyak
hidroksil yang memiliki formula empirik (CH2O)n. Monosakarida yang ada di alam
jumlah n antara 3 sampai 7. Kebanyakan monosakarida mempunyai satu kelompok
hidroksil pada setiap atom karbon kecuali untuk satu karbon yang mempunyai satu
oksigen karbonil (aldehid atau keton). Terdiri
atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam
dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. berikut macam-macam
monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda :
triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Triosa
: Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa
: threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa
: Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa
: Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa
: Sedoheptulosa
b. Disakarida
Senyawanya terbentuk dari 2 molekul
monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan
asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
hidrolisis
: terdiri dari 2 monosakarida al
sukrosa
: glukosa + fruktosa (C 1-2)
maltosa
: 2 glukosa (C 1-4)
trehalosa
2 glukosa (C1-1)
Laktosa
: glukosa + galaktosa (C1-4)
c. Oligosakarida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2
monosakarida yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida,misalnya maltotriosa
d. Polisakarida
Senyawa
yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang banyak jumlahnya,
senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida
merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan
rantai lurus/cabang.
Macam-macam
polisarida :
1. Amilum/tepung
Rantai a-glikosidik (glukosa)n :
glukosan/glukan Amilosa (15 – 20%) : helix, tidak bercabang
Amilopektin (80 – 85%) : bercabang
Terdiri dari 24 – 30 residu glukosa,
Simpanan karbohidrat pada tumbuhan,
Tes Iod : biru
ikatan C1-4 : lurus
ikatan C1-6 : titik percabangan
2.
Glikogen
Simpanan polisakarida binatang
Glukosan (rantai a) - Rantai cabang banyak
Iod tes : merah
3.
Inulin
pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu,
Fruktosan
Larut air hangat
Dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
Tes Iod negatif
4.
Dekstrin dari hidrolisis pati
5. Selulosa
(serat tumbuhan)
Konstituen utama framework tumbuhan
tidak larut air - terdiri dari unit b
Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan
beta tidak ada) - Usus ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah
ikatan beta : selulosa dapat sebagai sumber karbohidrat.
6.
Khitin
polisakarida invertebrata
7.
Glikosaminoglikan
karbohidrat kompleks
merupakan (+asam uronat, amina)
penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat
8.
Glikoprotein
Terdapat di cairan tubuh dan jaringan
terdapat di membran sel
merupakan Protein + karbohidrat klik sini Sumber TERKAIT
Gula
menunjukkan berbagai isomer. Stereoisomer : senyawa dengan struktur formula
sama tapi beda konfigurasi ruangnya
-
Isomer D,L
-
Cincin piranosa, furanosa
-
Anomer a, b
-
epimer (glukosa, galaktosa, manosa)
-
Isomer aldosa, ketosa
II.1.3 Anabolisme dan Katabolisme Karbohidrat
1. Katabolisme Karbohidrat
a.
Respirasi Aerob
Respirasi
bertujuan menghasilkan energi dari sumber nutrisi yang dimiliki. Semua makhluk
hidup melakukan respirasi dan tidak hanya berupa pengambilan udara secara
langsung. Respirasi dalam kaitannya dengan pembentukan energi dilakukan di
dalam sel. Oleh karena itu, prosesnya dinamakan respirasi sel. Organel sel
yang berfungsi dalam menjalankan tugas pembentukan energi ini adalah
mitokondria.
Proses
respirasi erat kaitannya dengan pembakaran bahan bakar berupa makanan menjadi
energi. Kondisi optimal akan tercapai dalam kondisi aerob (ada oksigen).
Pembentukan energi siap pakai akan melalui beberapa tahap reaksi dalam sistem respirasi
sel pada mitokondria. Menurut Campbell, reaksi-reaksi tersebut, yaitu:
1) glikolisis, yakni proses pemecahan glukosa menjadi
asam piruvat;
2) dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, yakni
perombakan asam piruvat menjadi asetil Co-A;
3) daur asam sitrat, yakni siklus perombakan asetil Ko-A
menjadi akseptor elektron dan terjadi pelepasan sumber energi;
4) transfer elektron, yakni mekanisme pembentukan energi
terbesar dalam proses respirasi sel yang menghasilkan produk sampingan berupa
air.
b.
Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob dikenal juga dengan istilah fermentasi.
Fermentasi adalah perubahan glukosa secara anaerob yang meliputi glikolisis dan
pembentukan NAD. Fermentasi menghasilkan energi yang relatif kecil dari
glukosa. Glikolisis berlangsung dengan baik pada kondisi tanpa oksigen.
Fermentasi dibedakan menjadi dua tipe reaksi, yakni fermentasi alkohol dan
fermentasi asam laktat.
Fermentasi alkohol maupun fermentasi asam laktat diawali
dengan proses glikolisis. Pada glikolisis, diperoleh 2 NADH + H+ + 2 ATP + asam
piruvat. Pada reaksi aerob, hidrogen dari NADH akan bereaksi dengan O2 pada
transfer elektron. Pada reaksi anaerob, ada akseptor hidrogen permanen berupa
asetildehida atau asam piruvat.
2. Anabolisme Karbohidrat
Anabolisme merupakan proses penyusunan
zat dari senyawa sederhana menjadi senyawa yang kompleks. Proses tersebut
berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Anabolisme merupakan kebalikan dari
katabolisme. Proses anabolisme memerlukan energi, baik energi panas, cahaya,
atau energi kimia. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya disebut
fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia disebut
kemosintesis.
II.1.4 Manfaat Karbohidrat
Karbohidrat
dalam metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan menyediakan energi
untuk proses metabolik lain. Dalam peran ini karbohidrat di pegunakan oleh sel
terutama dalam bentuk glukosa. 3 monosakarida utama yang di hasilkan dari
proses pencernaan adalah glukosa fruktosa dan galaktosa.
II.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat
Jika kelebihan
karbohidrat dapat mengakibatkan diabetes, memicu penyakit jantung, mengganggu
proses metabolisme tubuh dan kekurangan karbohidrat bisa menyebabkan kerusakan
jaringan, kekuran glukosa dalam darah serta marasmus.
II.2 Nukleotida
II.2.1 Pengertian
Nukleotida
Molekul nukleotida terdiri atas
nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida terdiri atas pentosa
(deoksiribosa atau ribosa) yang mengikat suatu basa (deriva purin atau
pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan
dihasilkan protein, asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin. Bagan
dibawah ini akan memperjelas hasil hidrolisis suatu nukleprotein.
Pentosa yang berasal dari DNA ialah
deoksiribosa dan yang

berasal dari RNA ialah ribosa. Adapun basa purin dan basa pirimidin yang
berasal dari DNA ialah adenin, guanin, sitosin, dan timin. Dari RNA akan
diperoleh adenin, guanin, sitosin dan urasil.

Urasil terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam dan bentuk
enol atau laktim. Pada pH cairan tubuh, terutama urasil

terdapat dalam bentuk keto. Nukleosida terbentuk dari basa purin atau
pirimidin dengan ribosa atau deoksiribosa. Basa purin atau pirimidin terikat
pada pentosa oleh ikatan glikosidik, yaitu pada atom karbon nomor 1. Guanosin
adalah suatu nukleosida yang terbentuk dari guanin dengan ribosa.
II.2.2 Jenis-Jenis
Nukleotida
Ketika nukleotida
diolimerisasikan, atau bergabung bersama-sama, mereka membentuk asam nukleat,
seperti DNA dan RNA. Setiap fosfat nukleotida yang telah bergabung dengan gula
lain, membentuk tulang punggung gula-fosfat dengan basa nitrogen menggantung disamping.
Sebuah nukleosida adalah bagian dari nukleotida yang terbuat dari gula dan
basa, jadi kita bisa berbicara tentang nukleotida sebaga nukleosidaa ditambah
fosfat.
1. Sebuah monofosfat nukleosida adalah nukleotida yang mencakup satu fosfat.
1. Sebuah monofosfat nukleosida adalah nukleotida yang mencakup satu fosfat.
2. Sebuah
difosfat nukleosida adalah nukleotida yang mencakup dua fosfat.
3. Sebuah
trifosfat nukleosida adalah nukleotida yang mencakup tiga fosfat.
Nukleotida dapat siklik (seperti siklik AMP), yang
berarti bahwa alih-alih satu ikatan antara fosfat dan gula, fosfat terikat pada
gula di dua tempat. Pikirkan memegang kedua tangan seorang teman, dari atas,
lengan dan lengan teman Anda terlihat seperti lingkaran.
II.2.3 Biosintesis Nukleotida
Perannya diantaranya membentuk DNA dan
RNA. Membentuk UDP glukosa membentuk ATP dan GTP membentuk NAD, FAD dan
membentuk cAMP. Nukleosida diantaranya adalah purin atau pirimidin yang terikat
dengan pentosa. Sedangkan nukleotida adalah ester fosfat dari nukleosida. Basa
purin pertama yaitu adenin dan guanin. Cincin purin diantaranya adalah glycin
glutamin aspartat. Cincin pirimidin diantarany adalah aspartat dan
carbomoilfosfat. dalam biosintesis nukleotida ada
2 jalur. Yaitu
a.
jalur de novo Nukleus fosfat yang menyusun purin dan pirimidin berasal
dari PRPP. Nah PRPP ini sendiri dari Ribosa 5 fosfat + ATP. Ribosa 5 fosfat
berasal dari HMP shunt. PRPP ini sendiri akan diubah menjadi fosfo ribosil 1
amin. Dengan enzim amidofosforibosil transferase dengan bantuan glutamin
sebagai pendonor NH3. Lalu melewati 10 rangakaian reaksi akan membentuk IMP.
IMP ini sendiri akan membentuk adenilosuksinat dan xantilat. Nah
adenilosuksinat akan membentuk AMP sedangkan xantilat akan membentuk GMP.
b. jalur salvage pathway (recycling) nah disini PRPP akan diubah menjadi purin-ribonukleotida. Contohnya Adenin + PRPP jadi adenilat + Ppi.
b. jalur salvage pathway (recycling) nah disini PRPP akan diubah menjadi purin-ribonukleotida. Contohnya Adenin + PRPP jadi adenilat + Ppi.
II.2.4 Manfaat Nukleotida
Nukleotida memiliki banyak fungsi dalam sel. Salah satu
yang paling terkenal adalah fungsi mereka dalam asam nukleat: mereka membuat
DNA, yang menyimpan informasi. Demikian juga, mereka membuat RNA, yang dapat
membawa informasi atau dapat bertindak sebagai enzim.
Ketika asam nukleat yang dibuat, mereka harus dirakit
dari bahan bangunan masing-masing. Bahan-bahan awal adalah trifosfat
nukleosida. Dua fosfat dihapus sebagai nukleotida ditambahkan, energi dalam
ikatan mereka diperlukan untuk melakukan pekerjaan melampirkan nukleotida baru.
Trifosfat nukleosida lain yang terkenal adalah ATP, atau
adenosin trifosfat. Dalam respirasi sel, energi dari metabolisme makanan
digunakan untuk melampirkan fosfat ketiga. Dengan cara ini, energi disimpan,
seperti baterai, sampai diperlukan. Sebuah enzim dapat menghapus fosfat, dan
menggunakan energi yang dihasilkan untuk menyalakan sebuah tindakan kecil dalam
sel.
Beberapa nukleotida yang terlibat dalam komunikasi dalam
sel, seperti siklik AMP, atau sebagai kofaktor untuk membantu kerja enzim,
seperti koenzim A. Molekul-molekul ini dapat termasuk komponen lain selain
standar dasar, gula, dan fosfat.
II.3
Asam Nukleat
II.3.1 Pengertian
Asam Nukleat
Asam nukleat adalah
biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya
mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas
untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan informasi
ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel.
Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida
(DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam
ribonukleaotida (RNA).
Asam Nukleat juga merupakan
senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila
nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah
RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein.
Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam
deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama
pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda
yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine
dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin
selalu sitosin dan timin. Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan
tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam
nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan
tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih dahulu
menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan
atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam
lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh
akan mengendapkan protein.
II.1.2
Jenis-Jenis Asam Nukleat
Asam nukleat dalam
sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid ) atau
asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh
protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel
terikat pada histon. Senyawa gabungan antara protein dan asam
nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakanpolimer
sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleutida
asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai pembawa energy.
II.4
Lipida
II.4.1 Pengertian
Lipida
Lipid adalah
sekelompok senyawa non heterogen yang meliputi asam lemak
dan turunannya, lemak netral (trigliserida), fosfolipid serta sterol. Sifat umum
lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non polar.
Persentase lemak cenderung bertambah pada bagian pinggul abdomen dan
paha seiiring dengan bertambahnya usia.
Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen,
meliputi lemak, minyak, steroid, malam (wax), dan senyawa-senyawa lain yang
terkait. Sifat umum lipid antara lain tidak larut dalam air dan larut dalam
pelarut non polar seperti misalnya eter dan kloroform. Lipid merupakan salah
satu zat yang kaya akan energi yang penting dan dipergunakan dalam metabolisme
tubuh12.
Lipid mempunyai fungsi
sebagai penghasil panas tubuh, pembentukan dari dinding sel12, pelindung organ
tubuh, sumber asam lemak esensial, transporter vitamin larut lemak, dan sebagai
pelumas. Lemak yang beredar dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari
makanan dan hasil produksi organ hati. Lemak disimpan di dalam jaringan
adiposa, yang berfungsi sebagai insulator panas di jaringan subkutan.
II.4.2 Jenis-Jenis Lipida
Berdasarkan hasil
hidrolisisnya lipid digolongkan menjadi lipid sederhana, lipid
majemuk dan sterol.
1. Lipid Sederhana
Lemak dan minyak merupakan
lipid sederhana yang terdiri atas trigliserida campuran
dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Lemak tersimpan
diseluruh tubuh tetapi jumlahnya paling banyak terdapat pada jaringan
adipose. Secara kimiawi lemak disebut sebagai trigliserida, yaitu senyawa yang terbentuk dari gliserol dan asam lemak.
2. Lipid majemuk
Hasil hidrolisis dari lipid
majemuk adalah gliserol, asam lemak dan zat lain. Lipid kompleks
dikelompokan menjadi dua, yaitu fosfolipida dan glikolipida.
Fosfolipid merupakan senyawa yang akan menghasilkan gliserol, asam
lemak, asam fosfat dan senyawa nitrogen apabila dihidrolisis. Sedangkan
glikolipida merupakan senyawa lipid yang mengandung karbohidrat.
3. Sterol
Sterol merupakan
senyawa yang dapat dipisahkan dari lemak setelah dilakukan penyabunan.
Sterol yang terdapat dalam minyak terdiri dari kolesterol dan
fitosterol. Kolesterol merupakan komponen utama untuk menyusun
batu empedu. Kloesterol ini berfungsi untuk pembentukan hormone seks
steroid, vitamin D serta membantu proses absorbs asam lemak pada usus. Kelebihan
kolesterol dalam tubuh dapat beresiko menderita penyakit jantung koroner.
4. Trigliserida
Trigliserida merupakan salah
satu lemak yang dapat diserap oleh tubuh setelah mengalami
hidrolisis. Pada jaringan lemak, otot dan darah trigliserida akan
dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase dan sisa dari hidrolisis tersebut kemudian
dimetabolisme menjadi LDL. Kolesterol yang terkandung dalam LDL
akan ditangkap oleh reseptor yang berada di jaringan perifer sehingga LDL
ini sering disebut kolesterol jahat. Tertimbunnya kolesterol jahat
di perifer tersebut akan diangkut oleh HDL keluar melalui saluran empedu
sehingga sering d isebut dengan HDL9.
II.4.2 Biokimia Lipida
Lipit berdasarkan sifatnya dapat
digolongkan menjadi 2 kelompok utama,yaitu lipid yang dapat disaponifikasi
(saponifikasi lipids) dan lipit yang tidak dapat disaponifikasi
(nonsaponificable lipids).Golongan lipid pertama dapat dihidrolisis dengan
alkali dan panas,sehingga terbentuk garam asam-asam lemak dan komponen molekul
lainnya.
Penggolongan lipid yang lain
berdasarkan strukturnya,yaitu lipid sederhana,lipid majemuk an kelompok lipid
turunan.Lipid sederhana atau homolipid merupakan lipid bentuk ester yang
mengandung C,H & K.Beberapa contoh lipid sedrhana adalah lemak,ester
lemak,gliserol,lilin dan lain-lain.Lipid majemuk merupakan senyawa yang
mengandung bahan-bahan lain selain alkohol dan asam lemak.Beberapa senyawa yang
tergolong lipid majemuk adalah :Fosfoasilgliserol,Sfngmielin,Gangliosida, dan
Serebrosida.
Lipid turunan merupakan senyawa-senyawa
lipid yang tidak dimasukkan dalam kedua kelompok lipid di atas. Atau kelompok
lipid yang berasal dari hidrolisis lipid sederhana dan atau lipid majemuk.
BAB III
KESIMPULAN
Karbohidrat atau sakarida adalah polihidroksi aldehid
atau polihidroksi keton, atau senyawa yang dihidrolisis dari keduanya. Adapun
jenis-jenis karbohidrat antara lain :
Monosakarida, Disakarida, Oligosakarida, Polisakarida
DAFTAR PUSTAKA
Hamid Abdul.2005.Biokimia.Alfa Beta.Bandung.
Lakitan Benyamin.2015.Dasar-Dasar Fisiologi
Tumbuhan.Rajawali Press.Jakarta.
Pujiadi,Anna.1994.Dasar-Dasar Biokimia.Universitas
Indonesia.Jakarta.
Robinsson, Trevor. 1995.Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi.ITB press.Bandung
0 komentar:
Posting Komentar